Cilegon - Nasib naas menimpa Roni Saepul Bahri (29), seorang sopir angkutan umum trayek cilegon - anyer yang berdomisili di desa kertasana, Kecamatan bojonegara, Kabupaten serang. Pasalnya, roni saepul bahri menjadi korban penganiyaan dan pengeroyokokan yang dilakukan Sobri bersama beberapa temannya di stasiun krenceng Kelurahan kebonsari, Kecamatan citangkil kota cilegon, Selasa
(10/10/2023) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Peristiwa penganiayaan itu berawal saat korban melintas dan melihat Sobri sedang berkumpul ngobrol bersama teman temannya, korban berhenti dan narik sobri untuk bertanya, buat apa tadi minta uang Rp 20.000. Tidak terima dengan pertanyaan itu, sobri langsung mukul dan temen teman sobripun yang saat itu sedang berkumpul, ikut membantu perbuatan sobri dengan melakukan pemukulan dan menganiaya korban dengan membabi buta, sehingga keadaan korban sangat mengenaskan.
Beruntung korban sempat masih bisa berlari kedalam gerbong kereta api walaupun dalam keadaan sudah babak belur dan dipenuhi darah akibat luka serius dibagian kepala.
Saat kawan dan kerabat korban mengetahui kejadian tersebut mereka mendatangi tempat kejadian perkara, tapi para pelaku sudah tidak ada di tempat kejadian perkara dan Kejadian itu lalu dilaporkan korban ke Polres Cilegon dengan no laporan : LP/B/251/X/2023/SPKT/Polres Cilegon/Polda Banten, guna diusut lebih lanjut.
Atas peristiwa tersebut keluarga korban meminta kepada aparat penegak hukum ( APH ) Polres Cilegon untuk segera mengusut tuntas dan menangkap para pelaku penganiayaan dan pengerokyokan terhadap korban dengan secepatnya guna proses hukum lebih lanjut.
"Kami mohon supaya para pelaku dapat dihukum dan diadili sesuai aturan yang ada dan berlaku. Karena ini jelas pelaku ini menginginkan korban selaku keluarga kami itu kehilangan nyawanya, dengan serangan membabi buta, " Pinta keluarga korban yang enggan disebut namanya.
Pewarta : Asmuni GWI