MERANTI - Pembangunan Mushola An-Nur Desa Banglas mulai dilaksanakan, hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua MUI Kep. Meranti, Kiyai Dr. Imam Ghozali, SH, M.Pd.I bersama Kepala Kemenag Kep. Meranti Drs. H. Sulman, Kiyai Muhammad Dalhar selaku Rois Syuriah PCNU Kep. Meranti, Kiyai M. Shodiq selaku Ketua GP. Ansor Kep. Meranti, dan kiyai Agus Syafri selaku ketua LPTQ kep. Meranti, Tokoh Masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda desa Banglas.
Mushola yang berada di wilayah kecamatan tebing tinggi ini merupakan salah satu mushola tertua di Desa Banglas, dalam sambutannya ketua Mushola Sufridaus, S. Sy mengatakan pembangunan pondasi surau panggung nuansa melayu ini, berkat bantuan dari Bupati Kep. Meranti melalui dana Hibah tahun 2022, sebesar 20 juta, kami dari pengurus dan masyarakat mengucapkan terimekasih yang sedalamnye kepada pak bupati Kep. Meranti.
Rencana awal pembangunan surau ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, dari berbagai pihak, dengan model panggung dan selembayung nuansa melayu menjadi ciri khas dari pembangunan surau kedepan nanti.
Adapun tujuan dibangunnya mushola ini adalah sebagai sarana ibadah, sarana dakwah, dan tempat belajar mengaji anak-anak. Ungkap ketua mushola.
Kemudian Kepala Kemenag Kepulauan Meranti Drs. H. Sulman mengatakan, agar pengurus mushola menyempurnakan dalam pengurusan bersifat administrasi melalui kemenag, juga terkait surat hibah tanah atas nama Mushola.
Harapan kami, semoga setelah peletakan batu pertama ini, pembangunan surau dapat sampai selesai dibangun, tentunya melalui dukungan berbagai pihak.
Beliau melanjutkan, sangat menyambut baik rencana pengurus untuk menjadikan mushola ini sebagai surau ramah anak, dengan dijadikan sebagai tempat mengaji, harapan kami kedepannya jadikan ini sebagai MDA yang nanti pengurusannya melalui kemenag, dan hidupkan siar islam melalui forum dakwah dan majelis ta'lim ibu - ibu, disini banyak ustad, banyak kiyai, nanti untuk kedepannya bisa bersama-sama dengan Kiyai Shodiq. Ini menjadi wadah untuk menangkis paham radikalisme dan paham yang suka membid'ahkan sesama umat.
Kemudian Mengingat lokasi mushola ini sering menjadi tumpuan air pasang dari laut, maka sebaiknya masyarakat bersama-sama menanam kembali pohon yang bisa menahan abrasi tanah.
Selanjutnya acara dibuka langsung oleh Ketua MUI Kabupaten kepulauan Meranti, Kiyai Dr. Imam Ghozali, SH, M.Pd.I sekaligus memimpin peletakan batu pertama, dalam sambutannya kiyai mengatakan semoga ini menjadi saksi untuk kita diakhirat nanti, bahwa kita hadir dan bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan mushola ini.
Apa yang kita sumbangkan, apa yang kita berikan, berapa pun jumlahnya, apapun bentuknya mudah-mudahan menjadi penolong kita diakhirat nanti, sambungnya.
Kami sangat mendukung pembangunan surau ini, untuk menghidupkan ruh keislaman melalui rumah ibadah dan untuk generasi kedepan nanti. Ungkapnya.
acara dilanjutkan dengan Mujahadah dan Do'a yang dipimpin oleh Kiyai Muhammad Dalhar, selaku ketua Rois Syuriah NU kep. Meranti.
Kemudian prosesi peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Ketua MUI, bersama sama dengan tokoh masyarakat dan didampingi oleh para kiyai di iringi dengan pembacaan sholawat Ibrahim dan seruanKetua MUI meletakkan Batu pertama Pembangunan Surau An-Nur Desa Banglas
Pembangunan Mushola An-Nur Desa Banglas mulai dilaksanakan, hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua MUI Kep. Meranti, Kiyai Dr. Imam Ghozali, SH, M.Pd.I bersama Kepala Kemenag Kep. Meranti Drs. H. Sulman, Kiyai Muhammad Dalhar selaku Rois Syuriah PCNU Kep. Meranti, Kiyai M. Shodiq selaku Ketua GP. Ansor Kep. Meranti, dan kiyai Agus Syafri selaku ketua LPTQ kep. Meranti, Tokoh Masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda desa Banglas.
Mushola yang berada di wilayah kecamatan tebing tinggi ini merupakan salah satu mushola tertua di Desa Banglas, dalam sambutannya ketua Mushola Sufridaus, S. Sy mengatakan pembangunan pondasi surau panggung nuansa melayu ini, berkat bantuan dari Bupati Kep. Meranti melalui dana Hibah tahun 2022, sebesar 20 juta, kami dari pengurus dan masyarakat mengucapkan terimekasih yang sedalamnye kepada pak bupati Kep. Meranti.
Rencana awal pembangunan surau ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, dari berbagai pihak, dengan model panggung dan selembayung nuansa melayu menjadi ciri khas dari pembangunan surau kedepan nanti.
Adapun tujuan dibangunnya mushola ini adalah sebagai sarana ibadah, sarana dakwah, dan tempat belajar mengaji anak-anak. Ungkap ketua mushola.
Kemudian Kepala Kemenag Kepulauan Meranti Drs. H. Sulman mengatakan, agar pengurus mushola menyempurnakan dalam pengurusan bersifat administrasi melalui kemenag, juga terkait surat hibah tanah atas nama Mushola.
Harapan kami, semoga setelah peletakan batu pertama ini, pembangunan surau dapat sampai selesai dibangun, tentunya melalui dukungan berbagai pihak.
Beliau melanjutkan, sangat menyambut baik rencana pengurus untuk menjadikan mushola ini sebagai surau ramah anak, dengan dijadikan sebagai tempat mengaji, harapan kami kedepannya jadikan ini sebagai MDA yang nnti pengurusannya melalui kemenag, dan hidupkan siar islam nya melalui forum dakwah dan majelis ta'lim ibu - ibu, disini banyak ustad, banyak kiyai, nanti utk kedepannya bisa bersama-sama dengan Kiyai Shodiq. Ini menjadi wadah untuk menangkis paham radikalisme dan paham yang suka membid'ahkan sesama umat.
Kemudian Mengingat lokasi mushola ini sering menjadi tumpuan air pasang dari laut, maka sebaiknya masyarakat bersama-sama menanam kembali pohon yang bisa menahan abrasi tanah.
Selanjutnya acara dibuka langsung oleh Ketua MUI Kabupaten kepulauan Meranti, Kiyai Dr. Imam Ghozali, SH, M.Pd.I sekaligus memimpin peletakan batu pertama, dalam sambutannya Pak kiyai mengatakan semoga ini menjadi saksi untuk kita diakhirat nanti, bahwa kita hadir dan bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan mushola ini. Apa yang kita sumbangkan, apa yang kita berikan, berapa pun jumlahnya, apapun bentuknya mudah-mudahan menjadi penolong kita diakhirat nanti, sambungnya.
Kami sangat mendukung pembangunan surau ini, untuk menghidupkan ruh keislaman melalui rumah ibadah dan untuk generasi kedepan nanti. Ungkapnya.
acara dilanjutkan dengan Mujahadah dan Do'a yang dipimpin oleh Kiyai Muhammad Dalhar, selaku ketua Rois Syuriah NU kep. Meranti.
Kemudian prosesi peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Ketua MUI, bersama sama dengan tokoh masyarakat dan didampingi oleh para kiyai di iringi dengan pembacaan sholawat Ibrahim dan seruan Adzan.
Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh masyarakat, para pemuda, kaum ibu, dan anak-anak yang begitu antusias dengan cuaca yang cerah dan penuh berkah. Acara ditutup dengan sesi Photo bersama. Adzan.
Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh masyarakat, para pemuda, kaum ibu, dan bisa anak-anak yang begitu antusias dengan cuaca yang cerah dan penuh berkah. Acara ditutup dengan sesi Photo bersama. (Red)