MERANTI - Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti dinilai tidak Transparan, akibatnya warga Desa Lukun maupun unsur lain tidak mengetahui alur penggunaan anggaran BUMDes tersebut.
Hal ini diungkapkan Jamaludin selaku ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Pelayanan Publik (PKPP) Kepulauan Meranti kepada Media setelah mendapat keluhan dari warga Desa Lukun.
Diceritakan Jamaludin, dirinya turun ke lokasi bersama dengan tim setelah mendapat keluhan dari warga Desa Lukun.
"Setelah mendapat keluhan, kami turun ke lokasi untuk melihat, benar saja apa yang diceritakan warga bahwa kantor BUMDes dikunci dan juga sembako dulunya aktif sekarang juga ditutup rapi," ungkap Jamaludin, Senin (13/02/2023).
Tambahnya lagi, Jamaludin juga menceritakan bahwa dirinya bersama tim mendatangi kantor Desa Lukun untuk menemui ketua BUMDes yang sebelumnya telah dihubungi Jamaludin melalui pesan WhatsApp serta sepakat bertemu di Kantor Desa. Berjalannya waktu, ketua BUMDes Lukun tak kunjung datang hingga Jamaludin bersama tim memutuskan untuk pulang.
"Kita sudah sepakat untuk membicarakan hal ini di Kantor Desa, namun sudah lama kami menunggu ketua BUMDes tak kunjung datang, lalu kami putuskan untuk pulang," tutur Jamaludin.
Setelah apa yang di lihat dilapangan serta tidak adanya niat dari ketua BUMDes untuk bertemu, Jamaludin sesalkan dan menilai ketua BUMDes Lukun tidak transparan seperti ada yang ditutup-tutupkan.
"Kita ingin minta keterangan, padahal setiap menggunakan dana yang bersumber dari Negara harus mengedepankan azas keterbukaan," ungkap Jamaludin dengan kesal.
Tak hanya itu, mengenai hal tersebut, Jamaludin juga berharap kepada aparat terkait agar Audit kembali BUMDes Lukun yang dinilai tidak transparan karena hal tersebut menyangkut kesejahteraan warga.
"Salah satu poin adanya BUMDes yaitu meringankan beban rakyat, dengan hadirnya BUMDes diharapkan bisa merubah ekonomi warga desa menjadi lebih baik, bukan sebaliknya dan hanya mementingkan diri sendiri," harap Jamaludin. (Suhardi)