(DUMAI) - Dalam rangka mengukur dan meningkatkan responsivitas tim Organisasi Keadaan Darurat (OKD) serta Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dalam menanggulangi keadaan darurat yang terjadi, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai menggelar Major Emergency Drill Level II, Jumat (9/9).
Major Emergency Drill atau latihan penanggulangan keadaan darurat skala besar adalah latihan yang ditujukan untuk menanggulangi kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan gangguan pada kegiatan operasional kilang atau mengandung potensi kerugian bagi perusahaan serta memerlukan penangangan sesegera mungkin dengan melibatkan unsur-unsur OKD dan TBKD dilingkungan RU Dumai dan Kantor Pusat PT KPI.
Berdasarkan Tata Kerja Organisasi (TKO) Penanggulangan Keadaan Darurat di PT KPI RU Dumai dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu Minor, Level I, Level II dan Level III.
Minor adalah keadaan darurat yang penanggulangannya dalam dilakukan oleh unsur-unsur OKD di internal RU Dumai - Sei Pakning.
Major Emergency Level I adalah keadaan darurat yang penanggulangannya selain dilakukan oleh unsur-unsur OKD dan TBKD internal RU Dumai, juga melibatkan unsur-unsur OKD yang ada dilingkungan sekitar RU Dumai seperti Unit Operasi Pertamina Group (Patra SK, PHR, Pertamina Patra Niaga Sumbagut dll), aparat TNI & Kepolisian, BPBD Dumai, Dinsos, DLH dll disesuaikan dengan tipe keadaan darurat yang terjadi.
Major Emergency Level II adalah keadaan darurat yang dikarenakan sesuatu dan lain hal terjadi eskalasi dampaknya berpotensi akan menjadi lebih besar lagi dan memerlukan sumber daya lain dilingkungan PT KPI (bantuan antar RU), maka dari itu RU Dumai akan meminta dukungan sumber daya manusia, peralatan dan logistik lainnya melalui OKD Kantor Pusat PT KPI yang berada di Jakarta.
Sedangkan Major Emergency Level III adalah keadaan darurat yang dikarenakan sesuatu dan lain hal berkembang menjadi bencana nasional sehingga upaya penanggulangan melibatkan bantuan lintas kawasan serta instansi pemerintah pusat.
Area Manager Communication, Relations, & CSR RU II, Nurhidayanto, mengatakan bahwa pelaksanaan latihan keadaan darurat ini ditandai dengan diaktifkannya OKD yang dipimpin oleh GM selaku Emergency Response Commander (ERC).yang didukung oleh Deputy ERC yang dijabat oleh Senior Manager Operation & Manufacturing, Incident Commander (IC) yang diisi oleh Manager HSSE, Chief Operation Section (COS) oleh Manager Production, Chief Planning Section (CPS) oleh Manager Engineering & Developement, Chief Logistic Section (CLS) oleh Manager Procurement, Chief Administration & Finance Section (CAFS) oleh Manager Finance serta Public Information Support/ Liasion Support (PISLS) oleh Area Manager Communication, Relations & CSR.
Skenario yang dijalankan adalah keadaan darurat karena kebakaran tangki akibat serangan drone oleh orang tidak dikenal. Major Emergency Level 1 dideklarasi sesuai instruksi ERC setelah kondisi kebakaran tangki semakin membesar, yang kemudian dieskalasi menjadi Major Emergency Level 2 setelah Fire Brigade yang ada di PT KPI RU Dumai memerlukan dukungan peralatan dan logistik foam tambahan untuk dapat melakukan pemadaman secara maksimal.
Pada skenario keadaan darurat level 2 ini juga dilakukan latihan evakuasi masyarakat Ring 1 dari Assembly Point (tempat berkumpul sementara) ke Muster Point (tempat berkumpul utama) yang letaknya jauh dari kilang.
“Dalam latihan kali ini, kami juga melibatkan pihak eksternal seperti Kodim, Polres, Dinas Sosial, BPBD, Damkar, serta Kelurahan dan LPMK agar setiap pihak mempunyai pemahaman serupa mengenai prosedur penanganan keadaan darurat yang mungkin terjadi di RU Dumai,” lanjut Nurhidayanto.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa kegiatan Major Emergency Drill ini juga bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap readiness peralatan dan perlengkapan pemadaman kebakaran tangki.
Dilain sisi, Pjs. GM PT KPI RU II, Khabibullah Khanafie, mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat, mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan Drill ini.
"Kita harapkan kejadian sebenarnya tidak pernah terjadi, namun kita harus selalu siap terhadap situasi yang mungkin saja bisa terjadi. Kita akan terus evaluasi kesigapan Tim OKD dan TBKD, peralatan, serta prosedur agar kita semakin baik dalam mengatasi kondisi keadaan darurat ini," tutup Khabibullah Khanafie.
Selain tim OKD dan TBKD, Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia, serta tim RU IV Cilacap dan tim RU V Balikpapan juga terlibat langsung dalam skenario latihan dan memantau jalannya proses Major Emergency Drill Level II kali ini.