Proyek peningkatan jalan Poros Desa Telesung ke Desa Tanjung kedabu sepanjang 5 Km itu kini sedang dikerjakan , dengan anggaran sebesar Rp, 14,854,392,185,00, (Empat- belas Miliyar delapan ratus limapuluh empar juta tiga ratus sembilanpuluh dua seratus delapanpuluh lima rupiah) , sumber anggaran dari APBD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pada perencanaanya Proyek itu akan di timbun dengan menggunakan material jenis Best B , yang di kerjakan oleh pihak PT Tuah Awam Engineering.
Saat wartawan media ini melakukan investigasi ,senin (26/9/22) ,ke lokasi proyek tersebut didapati karyawan perusahaan kontraktor tersebut sedang melakukan aktipitas dilapangan , menurut kenyataanya terkait pember sihan lahan dan bodi jalan sudah mencapai kurang lebih 3,5 Km dari sepanjang 5 Km tersebut.
Salah satu pekerja yang juga sebagai tokoh pemuda di Desa tersebut bernama Muhtadi saat di temui di kediamanya mengatakan,
"kami sebagai masyarakat di Desa ini tentunya merasa bersukur karena jalan poros tersebut bukan saja sebagai akses jalan penghubung antara desa ke desa, akan tetapi juga dapat dipungsikan sebagai sarana prekonomian masyarakat petani khususnya di Desa Telesung ini karena sangat banyaknya perkebunan kelapa yang berada di kanan dan kiri jalan itu " papar muhtadi.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih terhadap prusahaan tersebut yang mengutamakan perkerjanya dari masyarakat tempatan, karena memang saat ini masyarakat sulit untuk mendapat pekerjaan ,katanya
Pengawas prusahaan Supeno yang juga selaku pejuang Pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti yang sempat di jumpai , saat dilokasi kepada awak media ini , ia mengata kan kita dari perusahaan ini memang sudah diintruksikan oleh Perusahaan untuk samakan pembangunan ini dengan penuh rasa tanggung jawab serta ihklas, apalagi yang kita bangin ini adalah untuk kepentingan masyarakat di Meranti ini, tegas Supeno.
Dilanjutkannya" saat ini kita memang sedikit sulit dan terhambat soal anggaran yang kita keluarkan setiap harinya, bayangkan katanya untuk perbaiki jembatan di lima desa saja kita sudah mengeluarkan uang sebanya Rp 21 juta rupiah belum lagi biaya pembersihan lahan dan biaya masuk alat-alat berat seperti excapator boldoser serta mobil untuk mengngkut bahan material dan lain-lainya .
Sementara sampai saat ini pihak perusahaan belum ada mendapat anggaran sepersenpun dari pemerintah Kabupaten, andai ada anggaran sekitar dua puluh atau tiga puluh persen dari pemerintah mungkin saya jamin peroyek ini cepat selesai"tutup Supeno. (***)
Sumber : kabarpesisirnews.com