PEKANBARU - Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dan Kekerabatan Resam Kesultanan Siak Sri Inderapura siap membantu Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) hasil Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) LAMR yang dipimpin Datuk Seri R.H.Marjohan Yusuf dan H. Taufik Ikram Jamil. Mereka menginginkan agar ke depan LAMR tetap menjadi payung adat di daerah ini yang memiliki keragaman adat.
Ha dinyatakan kedua belah pihak dalam kesempatan terpisah yang ditemui Datuk Seri R.H.Marjohan Yusuf dan H. Taufik Ikram Jamil, hari Rabu (27/04). Di FKPMR, mereka berdua disambut oleh Ketua Umum FKMR Dr dr Chaidir didampingi Timbalan Ketua Umum FKMR Said Amir Hamzah, Sekjen FKMR Endang Sukarelawan, dan sejumlah pengurus. Sementara di Kekerabatan Resam Kesultanan Siak Sri Inderapura, mereka diterima ketuanya T. Mukhtar Anom dan sekretaris T. Muhd Toha.
Baik Chaidir maupun Said Amir mengatakan, mereka mengamati apa yang terjadi di LAMR sejak lama. Oleh karena itu tindakan Mubeslub yang dilakukan merupakan langkah yang tepat untuk kondisi LAMR sekarang. Gubernur diminta untuk segera berpihak pada apa yang sudah dihasilkan oleh Mubeslub tersebut, sehingga berbagai aktivitas dapat dilaksanakan secepatnya.
Dalam kaitan itu, Chaidir yang juga mantan Ketua DPRD Riau, menyatakan, gaya kepemimpinan Syamsuar sebagai gubernur sekaligus Datuk Setia Amanah, memang terlihat tidak mau menggunakan kekuasaannya. Padahal, dengan kondisi yang telah terjadi di LAMR, seharusnya memungkinkan ia bertindak lebih dari apa yang dibuatnya sekarang sesuai dengan peranannya sebagai kepala daerah.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Kekerabatan Resam Kesultanan Siak Sri Inderapura T. Mukhtar Anom melalui sekretarisnya T. Muhd Toha. LAMR harus kembali kepada langkahnya yang awal yaitu memberi masukan kepada pemerintah mengenai pembangunan adat. “Buatkah kegiatan yang membumi, jangan mengawang karena banyak masalah adat di tengah masyarakat kita yang memerlukan penanganan serius,” kata T. Toha.
Ketua MKA LAMR Riau Datuk Seri H.R. Marjohan Yusuf mengucapkan terima kasih kepada FKMR dan Kekerabatan Resam Kesultanan Siak Sri Inderapura “Tapi kami masih memerlukan doa dan tegur sapa sebagai wujud kebersamaan kita untuk menegakkan marwah Melayu ini. Kami berusaha untuk berbuat sebaik-baiknya, ” katanya.