PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Riau, saat ini dipimpin pejabat baru Muhammad Jahari Sitepu SH MSi. Sejak Selasa (8/3/2022) kemarin, usai melakukan serah terima dengan Pujo Harinto.
Sebelum menjabat sebagai Kakanwil Kemenkumham Provinsi Riau, Pria kelahiran Medan, 8 Oktober 1964 ini juga telah memiliki berbagai pengalaman bertugas di sejumlah provinsi di pulau Sumatera.
Jabatan pertama yang diembannya sejak diterima bertugas di Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia, adalah Kasubsi Keamanan Lapas Kelas II A anak Medan di tahun 2001 lalu.
Sejak diberikan amanah menjadi Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, Jahari Sitepu menegaskan tidak ingin ada cacat selama bertugas di Riau.
“Selama saya di sini (Riau,red) saya tidak mau ada cacat,” ujarnya.
Sebagai pemimpin, Jahari Sitepu menginginkan jajarannya bekerja bersih dan transparan. Terutama tidak terlibat dan main-main dengan narkoba.
“Kalau berani bermain, siap-siap saya copot, sikat, saya jewer,” tegas Jahari.
Namun, jika jajarannya benar-benar bertugas sesuai tupoksi dan mendapat masalah, Jahari menegaskan akan berada di depan melakukan pembelaan.
“Kalau benar kita punya dasar, jangan takut. Tapi kalau bersalah saya sikat,” tegasnya lagi.
Sebagai orang yang berpengalaman di bidang organisasi Media, dan kemasyarakatan, Jahari mengajak Ketua PWI dan jajaran dapat melaporkan langsung ke dirinya agar bisa diambil tindakan tegas.
“Maka kalau ada jajaran saya bermasalah laporkan sama saya. handphone saya aktif 24 jam,” pinta Jahari kepada Zulmansyah Sekedang.
Dia mengatakan, pengalamannya selama bertugas sering mendapati permasalahan antara pengakuan tersangka narkoba yang mengaku dikendalikan napi dari dalam Lapas. Namun, setelah ditelusuri ternyata pengakuan yang bersangkutan agar pengembangan berhenti di dirinya.
“Pengalaman saya waktu di Jambi, seperti seorang tahanan narkoba mengaku dikendalikan warga binaan, sehingga saya minta pengecekan, hingga koordinasi ke Kapolda. Namun, ternyata pengakuan itu hanya akal-akalannya agar tidak lagi diinterogasi,” ungkap Jahari.
Namun, sebaliknya jika informasi itu benar. Jahari menegaskan, akan mengambil tindakan mengirimkannya ke Nusakambangan.
“Saya kalau bertugas tegas, tidak ingin ada main-main. Apalagi dilakukan warga binaan akan saya kirim ke Nusakambangan,” tegasnya.
Karena itu, Jahari juga menghimbau agar jajarannya transparan terhadap media.
“Dimana saja saya betugas, saya perintahkan semua Kalapas terbuka terhadap semua informasi. Namun tentunya ada beberapa informasi yang tidak bisa disampaikan. Kalau ada Kalapas yang main-main dengan narkoba saya sikat,” ujarnya.
Dengan tekad jajarannya tidak bermasalah selama bertugas, Jahari mengungkapkan akan menindak tegas oknum yang menyalahi bahkan dengan pencopotan.
“Kalau jajaran bermasalah saya tindak tegas, bahkan biar dikirim ke pelosok,” kata Jahari.
Kemudian, untuk memberikan pelayanan maksimal di kantor masing-masing jajaran Kemenkunham Riau. Jahari saat ini menerapkan, para Kalapas dan Karutan tidak boleh datang ke Kantor Kementerian hukum dan Ham Riau.
“Selama tugas di Riau, para Kalapas Karutan tidak boleh masuk kantor Kakanwil, saya suruh pulang minta jaga kantor mu dan lakukan tugas pelayanan dengan baik dan benar,” tegasnya.
Sejak diamanahkan menjadi Kakanwil Riau, dia mengaku mulai inten melakukan pengawasan terhadap jajarannya, bahkan hingga warga binaan agar betul-betul dibina.
Sebagai orang yang berlatarbelakang media, Jahari juga mengaku bangga dan berterimakasih atas kesediaan ketua PWI berkunjung bersilaturahmi, dan mengajak bersama-sama memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Saya bangga dan terimakasih khususnya pengurus PWI. Saya berharap kalau ada berita tentang rutan dan lapas, saya akan ambil tindakan,” ujarnya.
Sebelum memiliki jabatan, Jahari mengaku aktif di media dan organisasi. Sehingga dirinya mengganggap media sahabat dan saudara.
“Harapan saya antara kementerian hukum dan HAM dan PWI saling bersinergi melayani masyarakat,” harapnya.
Ditanyakan, apa langkah-langkahnya terhadap teror yang beberapa kali didapat jajarannya. Jahari mengaku, akan terlebih dahulu mencari masalahnya sejauh mana.
“Saya cari tahu dulu, dan perintahkan agar narkoba ditindaklanjuti. Mungkin hal itu terjadi karena pengedar narkoba terusik,” ungkapnya.
“Saya perintahkan agar jajaran saya jangan takut jika benar. Kalau tidak main narkoba jangan takut. Karena kalau benar saya yang terlebih dahulu berada di depan,” tegasnya.
Mendapat perjalanan Kakanwil, Zulmansyah Sekedang menyepakati akan mendukung pemberitaan positif dari Kementerian Hukum dan HAM Riau.
“Kami siap membantu Kemenkumham menyampaikan pemberitaan positif kepada masyarakat,” pungkas Zulmansyah. (***)
Sumber :