PEKANBARU - Usia tidak membuat semangat seorang H. Muhammad Adil melupakan pentingnya pendidikan. Terbukti di usianya yang telah mencapai 50 tahun, Bupati Kepulauan Meranti itu berhasil menyandang gelar Magister Manajemen.
Meski melalui perjuangan panjang, tekadnya menyelesaikan studi strata dua (S2) di Universitas Lancang Kuning (Unilak) tetap terlaksana.
Bertempat di Labersa Grand Hotel Convention Center, Rabu (30/3/2022) Bupati Adil diwisuda bersama 992 mahasiswa Unilak lainnya.
"Alhamdulillah sangat bahagia sekali hari ini, apalagi ditemani orang-orang tercinta. Istri dan anak saya," ucap Bupati Adil.
Dia berharap semangat melanjutkan pendidikan jenjang S2 dan jika perlu hingga program doktoral bisa ditiru oleh seluruh anak Meranti. Termasuk keluarga terdekat, yakni tiga anaknya.
"Tidak ada kata terlambat untuk melanjutkan pendidikan. Ayo terus menuntut ilmu, ini akan sangat berguna bagi kita kedepan," ujarnya.
Hal ini juga, kata Adil, diharapkan bisa menjadi bukti agar warganya di Kepulauan Meranti bisa menyukseskan program Meranti cerdas.
"Saya sudah membuktikan kalau kita bisa. Sekarang anak-anak Meranti, ayo semangat. Lanjutkan pendidikan setinggi-tingginya menuju Meranti maju, cerdas dan bermartabat," sebut Adil.
Sambutan dari keluarga terdekat juga tampak menghangatkan suasana wisuda orang nomor satu Kepulauan Meranti itu.
Istri Bupati Adil, Rinarni dan ketiga orang anaknya tampak menemani prosesi sakral tersebut hingga selesai. Doa dan harapan juga disampaikan, diharapkan gelar tersebut dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak.
"Saya merasa bangga, bapak (Adil) bisa menyelesaikan S2-nya. Semoga berguna bagi menunjang tugas beliau sebagai bupati," harap Rinarni.
Dia juga berharap suaminya bisa terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. "Ya kalau bisa terus melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Saya dan anak-anak akan terus mendukung. Ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi anak-anak," katanya.
Anak sulung Bupati Adil, Muhammad Fadhli juga menyampaikan hal senada. Dia merasa bangga dengan ayahnya yang dinilai cukup peduli dengan pentingnya dunia pendidikan.
"Kami bangga punya orangtua yang peduli pendidikan. Ini tentunya sejalan dengan visi misi beliau menjadikan Meranti cerdas," sebutnya.
Lebih jauh diceritakan Fadhly, disiplin Ilmu Manajemen yang diambil oleh ayahnya sangat diperlukan dalam menunjang tugasnya sebagai Bupati Kepulauan Meranti.
"Yang jelas papa itu menjadi inspirasi dan motivasi bagi kami anak-anaknya. Saya juga berniat untuk terus melanjutkan pendidikan, jika perlu sampai S3, lebih tinggi dari papa," ucapnya.
Terkait jurusan atau program studi manajemen, Fadhly punya sedikit cerita bersama sang ayah. Dulu dirinya sempat berniat untuk melanjutkan S1 jurusan manajemen setelah menyelesaikan SMA.
"Tapi papa menolak. Katanya kalau mau manajemen juga ambil di Malaysia. Akhirnya saya memilih jurusan hukum saja karena waktu itu saya enggan kuliah di luar (negeri)," kata lelaki kelahiran 17 Oktober 1996 itu.
Makanya saat sang ayah melanjutkan studi S2 di program studi manajemen, Fadhly cukup terkejut.
"Tapi setelah saya pikir kembali, memang papa layak ambil ilmu manajemen. Karena berkaitan dengan tugasnya, saat itu masih anggota DPRD. Apalagi sekarang menjabat bupati, tentunya ilmu manajemen ini sangat diperlukan," sebutnya lagi.
Meski begitu, dia mengharapkan sang ayah tidak puas dengan gelar Magister Manajemen yang telah diraih. Sebagai kepala daerah, seorang bupati harus menguasai banyak hal. Tidak ilmu manajemen semata.
"Sebagai anak, saya mengharapkan doa dan dukungan dari kita semua. Mari bersama-sama membantu pemerintah membangun Meranti lebih baik kedepannya," harap Fadhly. (Prokopim)