PEKANBARU - Usai diterima Sekdaprov Riau SF Hariyanto, sejumlah pedemo yang tergabung dalam
Aliansi Masyarakat Penjaga Marwah Riau, bergerak ke Balai Adat LAMR Riau. Aksi ini sempat bersitegang, beradu argumentasi.
Adu mulut ini terjadi lantaran Heriyanto dari pihak LAMR mengatakan, bahwa dirinya tidak mendapat mandat dari Ketua DPH LAMR untuk menerima aspirasi dari pedemo, dan dia mengaku sudah berkoordinasi hal ini dengan pihak kepolisian.
Menanggapi hal itu, Penanggung jawab aksi Taufik Tambusai menyebutkan, ada tak ada mandat yang jelas mereka datang untuk menyampaikan aspirasi.
"Saya tidak ada wewenang menerima aspirasi, kalau datang secara adat, karena ini tempat beradat," kata Heriyanto dengan nada tinggi, dan di belakangnya ada puluhan orang dengan seragam warna hitam.
"Mau cara adat bagaimana lagi, inikan rumah kita. Kalau tidak bisa menerima aspirasi, ya paling tidak mendengarkan," kata Taufik Tambusai.
Nada bicara dua belah pihak yang sebelumnya meninggi, akhirnya mereda sendiri. Meskipun tidak bisa masuk ke Balai Adat LAMR, seratusan masa tetap menggelar orasi.
Arya, salah ssorang pedemo dalam orasinya meminta Ketua DPH LAMR Sahril Abu Bakar mundur. Selain itu, disebutkan juga, agar sesegera mungkin dilaksanakan Mubeslub.
"Apa bila aspirasi ini tidak diindahkan dalam waktu satu minggu (7x24 jam), maka kami akan datang dalam jumlah yang lebih besar lagi," ucap Arya.
Sebelumnya, masa dengan mengatasnamakan Masyarakat Penjaga Marwah Riau, Kamis (31/03/2022), menggelar aksi demo ke Kantor gubernur Riau. Aksi ini terkait masalah kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang dinilai belakangan ini sudah tidak bermarwah lagi.
Sejumlah pendemo ke kantor gubernur Riau meminta kepada Datuk Seri Setia Amanah Drs H Syamsuar M.Si, untuk mengambil alih kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAMR) Riau. Alasannya, ada oknum yang tak bermoral, mempergunakan adat demi kepentingan pribadi.
"Kita minta kepada Gubernur Riau Bapak Syamsuar sebagai Datuk Seri Setia Amanah untuk megambil alih kepengurusan LAMR Riau," kata Taufik Tambusai.
Tak hanya itu, dalam orasinya Taufik Tambusai juga meminta agar Sahril Abu Bakar (SAB) untuk mundur dari Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR. (Red)