Penulisan gelar saat ini kerap kali menjadi sebuah ukuran atau standar dan status sosial dalam masyarakat. Dengan adanya gelar maka dapat dilihat bagaimana latar belakang pendidikan yang telah ditempuhnya.
Tak jarang di undangan pernikahan, atau dalam daftar hadir suatu acara, seseorang menuliskan nama dan gelarnya dengan lengkap, namun ada juga yang memiliki gelar panjang tapi tak menuliskannya.
Hal ini secara tak langsung menunjukkan bahwa seseorang memang butuh pengakuan dan eksistensi akan apa yang sudah dimilikinya.
Seperti Halnya dalam poster pemilu, baik itu pemilu kades, legislatif, dll. Banyak dari peserta calon yang memajang foto mereka, lengkap dengan nama dan gelar yang panjang panjang.
Seolah ingin menunjukkan bahwa kemampuan mereka di bidang itu cukup kompeten dengan dukungan pendidikan yang lengkap.
Meski pada kenyataannya masih banyak juga dari calon calon itu yang membeli gelar atau memperolehnya dengan kualitas pendidikan abal-abal.
Makanya, tak jarang juga kita menemui pejabat pejabat tinggi yang akhirnya dicopot gelarnya, atau bahkan dipolisikan karena pemalsuan gelar.
Jadi sebagai masyarakat kita harus tahu betul betul ya mengenai penulisan gelar, dan juga jangan sampai menilai kualitas diri seseorang hanya dari gelar yang mereka miliki saja.
Bahkan karena adanya gelar tersebut banyak orang yang akhirnya memandang sebelah mata orang-orang yang tidak mempunyai gelar.
Untuk menuliskan gelar diperlukan pemahaman seperti menuliskan sebuah singkatan. Singkatan itu dituliskan dengan berupa huruf atau beberapa huruf.
Bagi masyarakat seharusnya mengetahui bagaimana cara penulisan gelar yang benar dan sesuai dengan EYD adalah hal yang penting.
Namun ternyata juga tidak banyak yang mengetahui tentang hal ini.
Aturan Menulis Gelar Yang Tepat
Padahal dalam penulisan gelar haruslah tepat, karena ini mengandung informasi tentang satu orang yang bisa saja diperlukan oleh orang lain.
Untuk menuliskan gelar ini jika ada kesalahan maka itu bisa dimaknai berbeda juga oleh orang lain.
Maka dari itu kamu perlu tahu bahwa untuk menulis gelar ternyata ada aturan, serta cara yang benar dan sesuai dengan EYD.
Pemerintah telah mengeluarkan tata cara dan aturan tentang penulisan gelar seseorang agar tidak ada kesalahan dalam penulisannya.
Tata cara dan aturan menulis gelar yang harus kamu tahu antara lain :
- Gelar yang diperoleh dituliskan sebelum atau setelah nama lengkap seseorang
- Setiap gelar yang dituliskan diharuskan memakai tanda titik (.) untuk menghubungkan huruf yang satu dengan satu huruf lainnya
- Jika gelar ditulis setelah nama maka setelah nama harus ada tanda koma (,) untuk memisahkannya
- Jika seseorang mempunyai gelar lebih dari satu maka cara penulisannya adalah masing-masing gelar yang ditulis dipisahkan dengan tanda koma (,). Untuk contoh sebagai berikut Sari Nasution, S.Pd.,S.H.
Karena di Indonesia ada banyak jenjang sekolah atau perguruan tinggi maka cara penulisan gelar yang benar akan kita informasikan berdasarkan tingkat pendidikannya beserta singkatannya yang banyak digunakan di Indonesia seperti:
- Gelar untuk Diploma Satu (D1)
- Gelar untuk Diploma Dua (D2)
Ahli Muda : A.Ma.
- Gelar untuk Diploma Tiga (D3)
Ahli Madya : A.Md.
Singkatan lain berdasarkan jenis jurusannya antara lain:
Ahli Madya Pariwisata = A.Md.Par.
Ahli Madya Pendidikan = A.Md.Pd.,
Ahli Madya Kebidanan = A.Md.Bid.
Ahli Madya Keperawatan = A.Md.Per.
Ahli Madya Kesehatan = A.Md.Kes.
Contoh penulisan gelar untuk Diploma yang benar adalah :
Indah Pertiwi A.P.Par. = Ahli Pratama Pariwisata
Indah Pertiwi A.P.Kom. = Ahli Pratama Komputer
Indah Pertiwi A.Ma.Pust. = Ahli Muda Perpustakaan
Indah Pertiwi A.Ma.Pd. = Ahli Muda Pendidikan
Indah Pertiwi A.Md.Ak. = Ahli Madya Akuntansi
Indah Pertiwi A.Md.Kom. = Ahli Madya Komputer
Indah Pertiwi A.Md.Far. = Ahli Muda Farmasi
Indah Pertiwi A.Md.Keb. = Ahli Muda Kebidanan
Indah Pertiwi A.Md.Kep. = Ahli Madya Keperawatan
Indah Pertiwi A.Md.K.G. = Ahli Madya Kesehatan Gigi
Cara penulisan gelar Sarjana
Untuk gelar Sarjana ada dua macam yaitu gelar Sarjana dari universitas dalam negeri dan yang kedua yaitu dari universitas luar negeri.
Untuk adalah contoh penulisan gelar Sarjana dari universitas dalam negeri yang umum dipakai di Indonesia adalah sebagai berikut:
S.Ag. (Sarjana Agama)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
S.Si. (Sarjana Sains)
S.Psi. (Sarjana Psikologi)
S.Hum. (Sarjana Humaniora)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
S.Sn. (Sarjana Seni)
S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Filsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
Sedangkan untuk contoh penulisan gelar Sarjana yang benar adalah sebagai berikut:
Abdul Iksan, S.Pd.I. = Sarjana Pendidikan Islam
Abdul Iksan, S.H.I. = Sarjana Hukum Islam
Abdul Iksan, S.Kom. = Sarjana Komputer
Abdul Iksan, S.Sos. = Sarjana Sosial
Abdul Iksan, S.H. = Sarjana Hukum
Abdul Iksan, S.E. = Sarjana Ekonomi
Abdul Iksan, S.Kes. = Sarjana Kesehatan
Abdul Iksan, S.Pd. = Sarjana Pendidikan
Abdul Iksan, S.Ked. = Sarjana Kedokteran
Abdul Iksan, S.T. = Sarjana Teknik
Cara penulisan gelar Magister
Cara penulisan gelar yang benar untuk seseorang yang telah menyelesaikan studinya di tingkat S2 atau Magister biasanya ditulis dengan huruf M besar kemudian baru bidang studinya. Berikut ini berbagai gelar magister yang ada di Indonesia yaitu:
Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.)
Magister Administrasi Pendidikan (M.A.Pd.)
Magister Administrasi Publik (M.A.P.)
Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
Magister Agama (M.A./M.Ag., sekarang M.Ag.)
Magister Agama bidang Hukum (M.A.Hk.)
Magister Agama bidang Humaniora (M.A.Hum.)
Magister Agama bidang Kedokteran (M.A.Ked.)
Magister Agama bidang Pendidikan (M.A.Pd.)
Magister Agama bidang Sains (M.A.Si.)
Magister Agrikultur (M.Agri.)
Magister Akuntansi (M.Ak.)
Magister Arsitektur (M.Ars.)
Magister Biomedik (M.Biomed)
Magister Desain (M.Ds.)
Magister Divinitas (M.Div.)
Magister Ekonomi (M.E.)
Magister Ekonomi Islam (M.E.I.)
Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy.)
Magister Epidemiologi (M.Epid.)
Magister Farmasi (M.Farm.)
Magister Farmasi Klinik (M.Farm.Klin.)
Magister Filsafat (M.Fil.)
Magister Filsafat Islam (M.Fil.I.)
Magister Hukum (M.H.)
Magister Hukum Islam (M.H.I.)
Magister Hukum Kesehatan (M.H.Kes.)
Magister Humaniora (M.Hum.)
Magister Ilmu Administrasi (M.A.)
Magister Ilmu Biomedik (M.Si.Biomed.)
Magister Ilmu Kepolisian (M.I.K.)
Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial (M.Kesos.)
Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom.)
Magister Ilmu Pertahanan (M.Han.)
Magister Ilmu Politik (M.I.Pol.)
Magister Ilmu Syariah (M.Sy.)
Magister Ilmu Ushuluddin (M.Ud.)
Magister Kebidanan (M.Keb.)
Magister Kedokteran Kerja (M.K.K.)
Magister Kedokteran Tropis (M.Ked.Trop.)
Magister Kehutanan (M.Hut.)
Magister Kenotariatan (M.Kn.)
Magister Keolahragaan (M.Kor.)
Magister Keperawatan (M.Kep.)
Magister Kesehatan (M.Kes.).
Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.)
Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (M.K.K.K.)
Magister Komputer (M.Kom.)
Magister Manajemen (M.M.)
Magister Manajemen Agribisnis (M.M.A.)
Magister Manajemen Pariwisata (M.Par.)
Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)
Magister Manajemen Rumah Sakit (M.M.R.)
Magister Manajemen Sistem Informasi (M.M.S.I.)
Magister Manajemen Teknik (M.M.T.)
Magister Marine (M.Mar.)
Magister Linguistik (M.Li.)
Magister Pemikiran Islam (M.P.I.)
Magister Pendidikan (M.Pd.)
Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I.)
Magister Pendidikan Sains (M.Pd.Si.)
Magister Pengajaran Fisika (M.P.Fis.)
Magister Pengajaran Kimia (M.P.Kim.)
Magister Pengajaran Matematika (M.P.Mat.)
Magister Pertanian (M.P.)
Magister Psikologi (M.Psi.)
Magister Sains (M.Si.)
Magister Sains Akuntansi (M.S.Ak.)
Magister Sains bidang Ilmu Pertahanan (M.Si.(Han))
Magister Sains Ekonomi (M.S.E.)
Magister Sains Manajemen (M.S.M.)
Magister Seni (M.Sn.)
Magister Sosial Islam (M.Sos.I.)
Magister Statistik (M.Stat.)
Magister Studi Islam (M.S.I.)
Magister Teknik (M.T.)
Magister Teknologi Agroindustri (M.T.A.)
Magister Teknologi Informasi (M.TI.)
Magister Teknologi Pertanian (M.T.P.)
Magister Teologi Divinity (M.Div.)
Magister Teologi Islam (M.Th.I.)
Magister Teologi Ministri (M.Min.)
Magister Teologia (M.Th.)
Magister Terapan (M.Tr.)
Magister Terapan Pertahanan (M.Tr. (Han).)
Magister Terapan Pertahanan Laut (M.Tr.Hanla.)
Magister Veteriner (M.Vet.)
Master of Accounting (M.Acc.)
Master of Arts (M.A.)
Master of Arts Education (M.A.Ed.)
Master of Business Administration (M.B.A.)
Master of Computer (M.Com.)
Master of Computer Science (M.Cs.)
Master of Economic (M.Ec.)
Master of Education (M.Ed.)
Master of Engineering (M.Eng.)
Master of Laws (LL.M.)
Master of Medical Education (M.Med.Ed.)
Master of Philosophy (M.Phil.)
Master of Public Administration (M.P.A.)
Master of Public Health (M.P.H.)
Master of Science (M.Sc.)
Master of Science and Social (M.Sc.Soc.)
Master of Science Engineering (M.S.E.)
Selain menerapkan cara penulisan gelar yang benar dari universitas dalam negeri ternyata pemerintah juga mengatur cara penulisan gelar dari universitas luar negeri.
Untuk setingkat Sarjana maka akan dituliskan huruf B yang memiliki arti Bachelor atau Sarjana dan kemudian bidang studi yang telah ditempuh mengikuti di belakangnya.
Beberapa contoh gelar sarjana dari luar negeri seperti:
B.A.: Bachelor of Arts
B.Ag.: Bachelor of Agriculture
B.M.: Bachelor of Medicine
B.E.: Bachelor of Education
B.Sc.: Bachelor of Science
Untuk gelar Master atau setingkat S2 juga telah diatur dan contoh penulisannya adalah dengan menuliskan huruf M. Hampir mirip dengan penulisan gelar Magister dari Indonesia.
Contohnya M.A. (Master of Arts), M.Sc. (Master of Science), M.Ed. (Master of Education), M.Litt. (Master of Literature), dan M.Lib. (Master of Library).
Sedangkan untuk gelar doktor atau setingkat S3 dari dalam negeri hanya dituliskan Dr didepan nama. Sedangkan S3 dari luar negeri sering ditulis dengan Bahasa Inggris, berikut contohnya:
Ph.D. (Doctor of Philosophy);
Ed.D. (Doctor of Education);
Sc.D. (Doctor of Science);
Th.D. (Doctor of Theology);
Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);
D.P.H. (Doctor of Public Health);
D.L.S. (Doctor of Library Science);
D.M.D. (Doctor of Dental Medicine);
J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence)
Itulah dia cara penulisan gelar yang benar dan sesuai dengan EYD yang mungkin perlu kamu tahu. Semoga wawasan ini bisa bermanfaat bagi kamu dan sekitarmu.
Dan selalu ingat, jangan menuliskan nama gelar hanya untuk menaikkan gengsimu, karena hal itu akan membuat pendidikanmu sia-sia saja.
Melainkan tuliskan gelarmu untuk kepentingan akademik dan formal, agar orang juga lebih menghargaimu. (***)
Sumber Artikel : cekaja.com