BENGKALIS - Pembuangan limbah kelaut oleh perusahan yang bergerak di Budidaya Perikanan (tambak udang) mulai di keluhkan warga terutama para nelayan sekitar kawasan pantai Desa Senerak.
Informasi yang di sampaikan warga, akibat limbah yang dialirkan melalui pipa kelaut menimbulkan warna air laut di sekitar kawasan pantai Desa Senerak berwarna hitam dan mengganggu bagi para nelayan beraktivitas menangkap ikan yang ada di sekitar pantai Desa Senerak, Kecamatan Bengkalis.
Salah seorang warga Desa Senerak (NN) mengungkapkan limbah dari aktivitas Budidaya tambak udang dialirkan kelaut oleh perusahan.
"Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga sekitar karena warna air berubah menjadi hitam yang diakibatkan limbah tambak udang tersebut langsung buang ke laut dan sejumlah nelayan di sekitar pantai Senerak karena limbah ini menyebabkan laut tercemar dan nelayan semakin sulit mendapatkan ikan/udang di kawasan perairan sepanjang pantai Desa Senerak". Ujar NN.
Sejumlah nelayan sendiri merasa prihatin lantaran penghasilan mereka semakin hari semakin berkurang akibat limbah perusahan tambak udang yang dibuang ke laut.
Udin selaku nelayan tangkap udang membenarkan bahwa warga sekitar terganggu dengan aktivitas tambak yang menimbulkan limbah, menurutnya, pembuangan limbah menimbulkan air laut berubah menjadi warna hitam, pihaknya mengkhawatirkan terjadi pencemaran lingkungan (laut) karena limbah tersebut langsung buang kelaut.
"Kami mengharapkan ada kajian akademisi terhadap limbah tersebut yang di perjelaskan ke masyarakat". Ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga minta agar SKPD terkait di Pemkab Bengkalis menindak lanjuti keluhan warga yang di sampaikan melalui media.
Jika dari hasil uji teknis SKPD di temukan pembuang limbah ke laut secara sebarangan maka pemerintah Kabupaten Bengkalis diminta memberi tindakan tegas.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak perusahan pengelola tambak udang di kawasan Dusun Mekar, RT 07 RW 04 Desa Senerak belum juga memberikan penjelasan dan perusahan tambak udang cenderung tertutup dari publik yang kerap di keluhahkan masyarakat setempat.(***)
